Peternakan Ayam ~ Museum Biologi di Edinburgh, Inggris memiliki ayam dari Sumatera Barat yang diimpor beberapa waktu sebelum abad ke-18. Mengapa dia menemukan tempatnya di museum terkenal ini? Tentu saja karena ayam yungkilok memiliki kualitas yang istimewa. Fitur utamanya adalah dia memiliki lagu batin dan tampilan yang bukan milik ayam apa pun di dunia ini.
Oleh karena itu, menjadi kebanggaan tersendiri bagi Indonesia, khususnya bagi masyarakat Payung Sekaki, Solok, Padang, Sumatera Barat.
Kebanggaan ini seharusnya dipertahankan, tetapi pada akhir abad ke-20 sangat sulit untuk menemukan ayam Yunkilok asli dengan lubang 9-gauge atau lebih. Keberadaan ayam yunkilok asli telah dipertanyakan selama beberapa dekade karena keberadaan ayam bangkok dan keturunan unggul lainnya yang diyakini masyarakat mampu menghasilkan produksi susu yang lebih tinggi. Kondisi ini tentu patut diwaspadai, karena jika terus berlanjut, ayam yungkilok yang asli akan segera punah.
Upaya konservasi yang dilakukan oleh segelintir peminat ayam hias tentu tidak akan berjalan dengan baik tanpa dukungan masyarakat luas. Diharapkan juga perhatian dari instansi terkait akan mendorong masyarakat untuk kembali ke ayam yungkilok. Salah satu cara untuk merevitalisasi masyarakat adalah dengan mengadakan Lomba Nyanyi Ayam Yunkilok baik di tingkat regional maupun provinsi.
Ayam jungilok dibagi menjadi tiga kelompok menurut penampilannya, yaitu:
- Ayam Yunkilok Gadang.
- ayam
- ayam batu
Klasifikasikan nama-nama ayam yang memiliki ciri-ciri khusus, antara lain:
- Ayam Bangke
- ayam kinantan
- Ayam Gombak Buak Siburantak
Fitur Kandang Ayam Yunkilok
- Tajinya kecil, panjang dan sangat menonjol, kebanyakan lurus dan berwarna kaki.
- Hanya ada satu warna yaitu hanya putih, merah, kuning atau hitam. Ada juga lebih dari dua warna dan kombinasi warnanya, tetapi warna hitam mendominasi pada pria. Bulu hias di leher, punggung dan ikat pinggang juga bervariasi warnanya.
- Lagunya panjang dan berirama. Penduduk setempat menyebutnya kokok batindik atau balengek.
Ciri-ciri Ayam Yungilok
- Berat rata-rata 1,6 kg. Tubuhnya terlihat sedikit montok karena bulunya yang sangat tebal.
- Kepala oval memanjang dan ditutupi dengan rambut lembut kecil.
- Letak mata agak tersembunyi, tajam dan bening, warnanya putih, kuning, merah atau hitam.
- Paruhnya panjang dan agak lebar, warnanya putih, kuning, merah, hitam atau putih dengan garis-garis hitam.
- Lehernya sedang, dengan puncak besar yang menonjol.
- Bulu-bulu di badan itu tebal, ada yang warnanya sama yaitu putih, kuning, merah atau hitam, ada juga kombinasi atau campuran dari warna-warna tersebut.
- Kakinya agak panjang, sangat kuat untuk menopang tubuh yang besar, sisik-sisik pada kaki-kakinya memiliki jarak yang baik dalam warna putih, kuning, merah atau hitam.
- Jari-jarinya cukup kuat untuk menggenggam dahan.
- Cakarnya tajam dan panjang, senjata untuk mencakar tanah dan akar.
- Solnya ditenun halus dalam nuansa abu-abu, hitam, kemerahan, putih atau kuning.
- Meletakkan maksimal 16 telur per periode, tetapi tingkat penetasannya cukup tinggi.
Ciri-Ciri Telur Ayam Yunkilok
- Ukuran sedang, bentuk oval sempurna.
- Warnanya putih kusam, terkadang putih kecoklatan.
- Setelah 21 hari diinkubasi oleh induknya, ia menetaskan kapas berwarna kuning cerah dengan garis-garis hitam atau coklat.
Sumber: Pembibitan ayam buras oleh B. Sarwono.