Unggas ~ Stres dapat membuat ayam tidak produktif dan menghasilkan telur yang berkualitas buruk. Stresor termasuk anak ayam yang sakit, perubahan kuantitas dan kualitas diet, atau syok. Bisa juga karena ayam diganggu oleh binatang buas seperti tikus, kucing, atau ular.
Ayam dapat berhenti bertelur selama seminggu jika mereka sedang stres. Meskipun bisa ditanam, kualitasnya rendah dan kulitnya ada yang lunak karena kekurangan kapur.
Anda dapat menghindari stres untuk anak ayam dengan menciptakan lingkungan yang nyaman di kandang, lingkungan yang aman dan bersih, jauh dari keramaian dan hiruk pikuk. Hindari mengubah komposisi dan kualitas ransum harian, karena ayam petelur sangat sensitif terhadap perubahan pola makan.
Ayam sering terkena ingus, kotoran jeruk nipis (coccidiosis), dan kotoran jeruk nipis saat berganti atau berganti musim. Akibatnya, kuantitas dan kualitas telur berkurang tajam.
Cegah hal ini dengan memberikan antibiotik sesegera mungkin. Tetracol biasanya digunakan untuk ingus, koksidiosis, tinja berkapur.
Juga, setiap dua minggu sekali mereka memberikan vitamin untuk merangsang produktivitas telur. Vitamin Biotan, Vitachick, Vita Stress atau Vita Strong biasanya digunakan.
Dengan perlakuan ini, produktivitas telur harus tetap stabil. Ini berarti tingkat spawn dapat bertahan dari 50 hingga 60%. Namun, saat ayam bertelur, produksi telur bisa turun hingga 75%. Tambahkan tepung kerang ke makanan Anda untuk mengeraskan kulit telur.
Sumber: ayam pedaging IR. Pergi ke Istanbul